Kota Malang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km di sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Sejak masa kolonial, Malang sudah dikenal sebagai tempat peristirahatan dan tujuan wisata bangsa Eropa terutama dari Belanda. Kota Malang banyak menyimpan peninggalan gedung, taman khas warisan kolonial serta tempat bersejarah lainnya yang tetap dilestarikan. Daya tarik lainnya, iklim tropis pegunungan yang sejuk dan kaya pemandangan indah serta lingkungan yang alami dikelilingi oleh perkebunan, pegunungan, sungai dan taman menjadikan, Malang dikenal sebagai Paris Van East Java dan Switzerland of Indonesia.
Saat ini Malang merupakan tempat persinggahan dan tujuan perbelanjaan bagi wisatawan baik domestic maupun manca negara. Hal ini karena di Malang banyak tersedia pusat souvenir dan kerajinan rakyat. Malang juga menawarkan berbagai fasilitas pariwisata yang cukup lengkap. Maka tak heran, Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang telah mantap menjadikan wilayahnya sebagai tempat bermukim sementara bagi para turis mancanegara dan domestik.
Untuk memudahkan pengunjung wisata, di Malang telah tersedia berbagai fasilitas penunjang bertaraf nasional dan internasional seperti hotel, tempat hiburan, rumah makan, valuta asing, tourist guide, perusahaan tour dan travel, sarana transportasi, pos dan telekomunikasi, instansi pariwisata, pelayanan umum dan keamanan.
Malang juga dijuluki Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda. Pariwisata Malang mampu menarik perhatian tersendiri. Dari segi geografis, Malang diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya dan Songgoriti dengan situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Singosari.
Di sektor perdagangan Malang mampu mengubah konsep pariwisata, dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Berbagai macam industri seperti makanan, minuman, kerajinan emas, perak dan garmen juga turut membantu menarik wisatawan. Di samping itu juga terdapat kerajinan keramik yang berada di Dinoyo mulai berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di tanah air.
Kota Pendidikan
Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Perguruan tinggi negeri di antaranya U n i v e r s i t a s B r a w i j a y a , Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Negeri Malang. Di Malang juga terdapat perguruan tinggi swasta terkemuka, di antaranya Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, Universitas Gajayana dan Universitas Islam Malang.
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah swasta yang cukup dikenal di tanah air, seperti SMK Negeri 1 Singosari (STM Negeri Malang), SMUK Kolese Santo Yusup, SMUK Santa Maria (SMA Langsep), STM Nasional, STM Grafika dan SMAK Taman Harapan. Wali Kota Malang Peni Suparto memang dikenal memiliki komitmen terhadap kemajuan pendidikan.
Banyak mahasiswa yang berasal dari luar Malang kemudian menetap di kota ini, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Besarnya jumlah mahasiswa ini juga memberikan konstribusi dari sector pendidikan yang memberikan efek bagi ekonomi dengan usaha-usaha masyarakat setempat seperti pemondokan, rumah makan dan toko-toko buku.
Malang juga merupakan pusat pertemuan beragam etnik, agama, kepercayaan dan budaya khas Jawa Timur, yaitu Jawa Tengahan, Jawa Kulonan, Jawa Wetanan (Blambangan), Pesisir Lor dan Kidul, Madura, Osing (Jawa - Bali) dan Mandalungun (Madura - Jawa) sehingga memiliki keunikan serta daya tarik tersendiri.
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (Arema) serta menjunjung tinggi kebersamaan.
Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab, dan contoh lain seperti “saya bangga arema menang” menjadi “ayas bangga arema nganem”. Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.
Seribu Satu Julukan
Selain dijuluki Paris of East Java, karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya ang bersih, bagaikan kota “Paris”-nya Jawa Timur, dan juga Kota Pendidikan Internasional, dengan fasilitas pendidikan yang memadai, Malang juga dikenal sebagai Kota Pariwisata. Kondisi alam yang elok dan menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur. Julukan lainnya adalah Kota Peristirahatan, karena suasana kota damai sangat cocok untuk beristirahat, terutama bagi orang luar Malang, baik sebagai turis maupun dalam rangka mengunjungi keluarga.
Kota Malang yang memiliki luas wilayah 110,60 kilometer persegi, terbagi menjadi lima kecamatan dan 57 kelurahan juga dikenal sebagai Kota Bunga, karena cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna-warni bunga.
Julukan lainnya di antaranya Kota Militer, Kota Sejarah, Kota Olahraga dan Kota Apel. Malang memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan, antara lain, kelapa dalam dengan jumlah produksi mencapai 242 ton. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dicapai Kota Malang pada tahun 2006 sebesar Rp10.739.067,46 dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran, industri pengolahan dan dari sektor jasa. Kota Malang terkenal dengan Kota Apel, dengan hasil apel yang melimpah yang berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo, sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri �� (Fir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar