JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Perum Bulog menata kembali aset-asetnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal itu harus dilakukan agar aset yang dimiliki dapat mendatangkan pendapatan.
"Sudah saatnya Bulog menata kembali asetnya agar tidak menjadi beban. Tapi harus menjadi aset yang mendatangkan sumber-sumber pendapatan yang baik," tegas Presiden saat melakukan kunjungan dadakan ke kantor Perum Bulog di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/2/2009).
Penatan aset itu, ditegaskannya, harus transparan, akuntabel, dan dilakukan agar aset dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik.
"Itu segaris dengan upaya pemerintah untuk menertibkan aset nasional, barang-barang miliki negara, milik pemerintah, yang barangkali puluhan tahun banyak yang belum terkelola dengan baik," ungkap doktor ekonomi pertanian ini.
Meskipun membutuhkan waktu yang lama dalam menentukan aset, namun hak itu harus dimulai. Pemerintah, kata Presiden, sudah memulainya sejak dua tahun lalu.
Bulog dituntut untuk menerapkan tata kelola pemerintahan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Bulog juga dituntut untuk dapat menghapus citra masa lalu yang tidak baik. "Katanya Bulog itu sumber penyimpangan dan perkeliruan. Saudara mampu mengubahnya, dan mestinya bisa dipertahankan," tandas dia. (jri)
Berita Lain
- Rabu, 04/02/2009 15:02
2008, Pencapaian KKKS Migas Terbaik Sejak 6 Tahun Terakhir - Rabu, 04/02/2009 15:02
Penurunan BI Rate Tak Tepat Kala Sukuk Ritel Dijajakan - Rabu, 04/02/2009 15:02
Presiden SBY Puji Bulog - Rabu, 04/02/2009 15:02
Newmont Tidak Ikuti Kontrak yang Berlaku - Rabu, 04/02/2009 15:02
Penyesuaian Suku Bunga Butuh Waktu
- Management :
- About Us |
- Redaksi |
- Kotakpos |
- Info Iklan |